Kala Corona Menyapa (4)

Gambar : www.tirto.id

Kekompakan kami dalam keluarga benar-benar diuji saat Corona datang menyapa. Beruntunglah saya ada dalam keluarga yang seringnya suka mengalah, lebih mendengarkan orang lain, tidak suka menyela. Banyak kemudian hal-hal yang harus kami sepakati bersama. Misalnya, bagaimana cara menyampaikan pengumuman keluarga kami positif Corona kepada keluarga besar, tetangga, Satgas Covid, dan sebagainya. Kemudian juga, bagaimana kami bisa bahu-membahu menyiapkan makanan cepat saji di tiap-tiap waktunya. Dan di antara itu, yang paling merepotkan adalah obat apa yang paling cocok bagi mereka.

Selepas kami menyampaikan pengumuman, Alhamdulillah banyak respon positif yang kami terima. Perhatian dari keluarga, tetangga, sahabat, dan juga tempat kami bekerja luar biasa. Mereka bahu membahu memberikan bantuan. Karena memang tak mudah bagi siapapun melewati episode hidup yang luar biasa ini. Di samping kebutuhan pangan yang kami terima, saran-saran terkait apa yang bisa dikonsumsi oleh penderita Corona juga sangat banyak. Apalagi ada juga di antara mereka yang mengalami langsung sakit karena Corona. Obat ini-itu, vitamin ini-itu, terapi ini-itu, banyak disampaikan kepada kami. Itu bukti bahwa semua peduli, dan berharap keluarga kami dapat segera sembuh seperti sedia kala.

Di antara itu semua, saya sendiri mencoba menguatkan kepada keluarga bahwa harus ada obat yang konsisten dikonsumsi. Jangan sampai gonta-ganti obat hanya karena efeknya belum langsung terasa. Informasi yang saya dapatkan langsung dari dokter spesialis paru, rekan sepupu yang bekerja di rumah sakit, bahwa penderita Corona dapat diberikan 2 obat : Oseltamivir dan Azithromycin. Disamping itu vitamin C, D, E harus diperkuat dengan dosis yang sesuai. Obat-obat lain juga bisa dikonsumsi jika terkait dengan sakit yang muncul seperti batuk, demam, mual, diare, sakit jantung atau lambung.

Apakah langsung cocok treatment di atas? Tidak tahu. Apalagi ketika 2-5 hari pertama terkonfirmasi positif Corona. Itu adalah masa-masa gentingnya penderita Corona. Batuk, flu, demam, mual, letih, sulit tidur, benar-benar menguji semua. Apalagi memberikan pengertian kepada penderita untuk tetap bersabar, menkonsumsi obat sesuai jadwal, makan dan istrirahat teratur. Bahkan beberapa kali ibu minta dirawat saja di rumah sakit karena merasa jenuh, tidak enak di rumah, lebih enak di rumah sakit semua dilayani baik. Terlebih, ada efek samping dari obat berupa mual dan diare. Ibu memang memiliki masalah di lambung dan ulu hatinya. Obatnya khusus dari alm dr. Ismail. Kakak terkena diare, tapi cukup minum Entrostop karena memang dia cocok minum itu.


(bersambung...)

Posting Komentar

0 Komentar