www.udiscovermusic.com |
Malam minggu ini menjadi malam yang paling ditunggu oleh kami berdua, sepasang suami istri yang sudah dikaruniai dua orang anak. Tahu kenapa? Karena malam ini kami berencana menonton film Queen, sebuah band asal Inggris, dengan judul Bohemian Rhapsody. Yah, sejak dikaruniai anak, praktis agak sulit juga cari waktu hangout berdua seperti dulu kala. Mumpung sedang menginap di rumah saudara, sekalian deh anak-anak dititip sebentaaar aj. Uhuy... :)
Dengan bayang-bayang kemacetan lalu lintas dari Ciputat ke arah Bintaro, kami bergegas ke Lotte Mart, tempat di mana Studio XXI berada. Kebetulan tiket sudah dibeli via aplikasi mobile, jadi ya harus jadi nontonnya. Sesuai jadwal, film diputar jam 9 malam, tapi jam setengah 9 kami masih di Ciputat. Maklum, dari pagi sampai maghrib sebelumnya, saya ada pelatihan jurnalistik online di kantor Republika Warung Buncit. Beruntung kemacetan dapat dihindari karena kami bawa motor Honda Beat yang imut dan ramping, sehingga bisa nyalip di antara tumpukan mobil yang berjalan perlahan.
Sampai Studio XXI tepat jam 9 malam. Dan ternyata, istri saya salah pesan urutan kursi. Di kira urutan K itu di atas, eh... adanya di depan baris kedua, dan di pinggir pula. Jadilah kami nonton miring-miring kayak lagi foto rame-rame sama pengantin di panggung. Wkwkkwk
Sebenarnya saya agak bingung, istri koq ujug-ujug ngajak nonton Bohemian Rhapsody. Dia kan bukan anak band, lagu classic rock juga enggak suka, mungkin tentang Queen bisa jadi dia ga tau juga. Rupanya teman-teman di kantornya bilang, katanya itu film bagus, recommended buat ditonton. Kalo saya sih, emang dulunya pernah nge-band, jadi tau dikit-dikit lah tentang Queen dan Bohemian Rhapsody. Jadi yaaa... asik banget pas istri ngajak nonton film ini.
Durasi film yang lebih dari 2 jam ini, menceritakan bagaimana perjalanan awal terbentuknya band Queen dan bergabungnya Freddie Mercury. Memang dominasi sosok Farrokh, begitu ayahnya Freddie memanggil, dalam film ini begitu kental. Mulai dari keluarganya, awal bergabung Queen, penulisan lirik lagu dan kontrak rekaman, hingga kisah cintanya pada Marry serta kehidupan seksualnya sebagai gay yang berakibat dirinya tertular HIV, diungkap dengan alur yang mudah diikuti setiap penonton. Apalagi dengan sisipan lagu-lagu yang populer, seperti Love of My Life, Bohemian Rhapsody, We Will Rock You, We Are The Champions, dll., menghentak seisi bioskop, seolah menonton film dan konser musik sekaligus.
Keren, kesan saya menonton film ini. Malah kami menjadi penonton terakhir yang keluar karena lagu terakhir Show Must Go On diputar sebagai penutup. Ah... Kebiasaan jadinya, suka tenggelam setelah menikmati film di bioskop, sampai-sampai langsung buka Youtube di rumah buat cari Behind The Scenes pembuatan film ini. Atau mungkin, tenggelamnya karena memang nonton di bioskop itu layarnya besar banget dan suaranya kenceng, jadi keenakan nontonnya. Bisa jadi juga sih... Hehehe
0 Komentar