Kepagian


Bekerja di lembaga pendidikan dasar dan menengah, mengharuskan saya hadir di kantor lebih pagi. Tak ada waktu leyeh-leyeh di rumah, nonton tv atau baca berita di internet. Sarapan saja harus cepat. Dan, anak saya yang pertama, juga bersekolah di tempat saya bekerja. Mau tidak mau, dia juga harus cepat, dan disiplin waktu.

Itu cerita dulu. Kini, kami sekeluarga sudah pindah ke tempat yang lebih dekat dari sekolah. Meski tak lagi harus berjibaku dengan macetnya jalan raya karena ada jalan pintas, bukan berarti tingkat kedisiplinan pagi dikendorkan. Setidaknya, ada waktu untuk menghela napas lebih dalam, menikmati segarnya embun pagi, cerahnya mentari, dan sepiring nasi uduk legendaris encing saya. Alhamdulillah... :)

Hingga pagi ini, kebetulan ada sedikit toleransi jam masuk kerja karena anak sekolah libur, selepas presensi finger print, saya izin sejenak ke bengkel motor untuk memperbaiki rem depan yang bermasalah. Daaaan... Ternyata bengkelnya masih tutup. Baru sadar, jam masuk kantor saya dengan kebanyakan kantor lain berbeda. Jadilah saya kepagian datang ke bengkel. Karena itu tulisan ini saya kasih judul "Kepagian". Hehehe... #GakPenting #AbaikanSaja #BiarinYangPentingBisaNulis
Sekian

Posting Komentar

1 Komentar