Enak mana: Chatting, Telepon atau Ketemu Langsung?

Banyak cara berkomunikasi dengan orang yang jauh lokasinya dari kita. Dulu orang menggunakan telegram, surat, telepon, hingga ditemukannya teknologi internet yang semakin memudahkan cara berkomunikasi. Email sudah menggantikan orang berkirim surat, serta aplikasi chatting yang menggantikan peran telepon. Dulu ada Yahoo Messenger, IRC, BBM, lalu muncul Whatsapp, Telegram, Line dan bahkan aplikasi sosial media sudah memberikan tambahan fitur chat di dalamnya, seperti Facebook, Instagram, dsb. Pergeseran perubahan cara berkomunikasi, melahirkan banyak efisiensi. Orang tak perlu lagi keluar rumah hanya untuk menyampaikan pesan, Bahkan untuk melakukan transaksi jual-beli, bisa dilakukan tanpa perlu bertatap muka.

Berikut 3 (tiga) cara berkomunikasi yang biasanya orang lakukan :

1. Chatting
Cara ini biasanya yang paling sering dilakukan orang, karena sedianya aplikasi ini sudah siap di ponsel pintar kita. Asal masih adanya jaringan internet, tinggal senderan leyeh-leyeh sambil berponsel-ria, kita bisa saja berchatting dengan orang di seluruh dunia. Ngalor-ngidul (kata orang mah) apa aja diomonging pake chat. Dan biasaya banyak waktu terbuang jika kita tidak pandai mengatur materi diskusinya.

2. Telepon
Untuk melakukan komunikasi suara ini, operator biasanya memberikan biaya lebih mahal dari komunikasi data. Meski ada beberapa yang memberikan paket bicara sangat murah, namun tetap saja biayanya jauh lebih mahal dibanding dengan komunikasi data. Namun, efektifitas telepon lebih baik dari cara kominikasi tekstual. Karena ketika melakukan telepon, intonasi suara kita dapat dipahami oleh lawan bicara, apakah kita sedang bicara pelan, sedang, atau nada tinggi.

3. Ketemu Langsung
Untuk cara ini, biasanya butuh biaya yang tidak sedikit, waktu yang panjang, tenaga yang ekstra. Tapi jika sudah ketemu, banyak hal bisa dilakukan seperti mudah mendapatkan konfirmasi, penyamaan persepsi, dll. Orang bisa lebih bebas menyampaikan pesannya, ketimbang dibatasi mengetik teks yang lama, atau suara tanpa wajah. Cuma jangan sampai yaa..., sudah jauh-jauh datang untuk ketemu, eh..malah sibuk dengan ponselnya masing-masing. Yang jauh mendekat, yang dekat dicuekin.

Nah, andai kita dihadapkan pada sesuatu perbincangan dengan tingkat urgensi yang cukup tinggi, cara komunikasi apakah yang akan teman-teman lakukan?

Posting Komentar

0 Komentar